LDII Kelurahan Baros Hadiri Pelatihan Imam dan Khotib
Cimahi (25/12) – Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kelurahan Baros menghadiri undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kelurahan Baros dalam kegiatan pelatihan imam dan khotib. Acara digelar pada Rabu (25/12/2024) di Masjid Baitul Amanah, RW 5 Kelurahan Baros.
Pelatihan tersebut diikuti oleh para imam dan khotib dari seluruh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Kelurahan Baros, termasuk DKM yang berada di bawah naungan PAC LDII Kelurahan Baros. Wakil Ketua PAC LDII Kelurahan Baros, Ustaz Sulisman, bersama Ustaz Anwar dari bidang dakwah, serta Ustaz Zidan, turut hadir mewakili LDII.

Acara dibuka oleh Seksi Dakwah MUI Kelurahan Baros, Ustaz Drs. H. Ajan Rusmana. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mencetak kader imam dan khotib yang berkompeten, guna memperkuat peran masjid dalam pembinaan umat.
Materi pelatihan disampaikan oleh Ketua MUI Kelurahan Baros, Ustaz Soni Herimawan. Ia memaparkan panduan menjadi imam dan khotib yang baik, termasuk tata cara menyampaikan khutbah yang relevan dan menginspirasi jamaah.
Harapan LDII Kelurahan Baros Hadiri Pelatihan Imam dan Khotib
Wakil Ketua PAC LDII, Ustadz Sulisman, mengapresiasi langkah MUI Kelurahan Baros dalam mengadakan pelatihan ini. “Kami mendukung penuh kegiatan kaderisasi imam dan khotib ini, karena sangat penting dalam menjaga kualitas ibadah di masjid-masjid, khususnya di Kelurahan Baros,” ujar Sulisman.
Peserta LDII Kelurahan Baros hadiri Pelatihan Imam dan Khotib dengan penuh semangat dan antusiasme. Mereka mengikuti setiap sesi pelatihan dengan saksama hingga acara selesai. Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali berbagai materi, seperti tata cara menjadi imam yang baik, penyusunan khutbah, dan penguasaan ilmu fiqih terkait ibadah.
Panitia berharap, melalui kegiatan seperti ini, kapasitas para pengurus masjid dapat terus ditingkatkan, sehingga mampu memberikan pelayanan keagamaan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para pengurus masjid untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan.
Ke depan, diharapkan pelatihan serupa dapat lebih sering diselenggarakan, tidak hanya untuk imam dan khatib, tetapi juga untuk para pengajar, muadzin, dan pengurus lainnya demi membangun komunitas yang lebih harmonis dan religius.