LDII

Disabilitas Bukan Penghalang, Abdu Samah Generus LDII Bekasi Raih Prestasi di Ajang MTQ Wilayah DKJB 2025

Bekasi – Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi. Hal ini dibuktikan oleh Abdu Samah, seorang generasi penerus (generus) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Bekasi yang berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten (DKJB) tahun 2025.

Pemuda berusia 31 tahun asal Desa Cijambe, Kecamatan Cikarang Selatan ini adalah penyandang disabilitas netra (tuna netra). Meski begitu, keterbatasan penglihatan tidak mengurangi semangat dan ketekunannya dalam mendalami dan menghafal Al-Qur’an. Abdu Samah tampil sebagai salah satu peserta terbaik dalam ajang yang digelar oleh Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) dalam rangka memeriahkan Milad ke-47 MDI.

Abdu Samah (tengah ketika tengah diwawancarai oleh awak media ketika berhasil menjadi Juara I MTQ Disabilitas yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah 27 Mei 2025.

Abdu Samah merupakan anak dari pasangan Fadholi dan Nurhayati. Dalam kesehariannya, ia dikenal sebagai sosok yang mandiri, sederhana, dan penuh semangat. Di sela-sela kesibukannya membantu orang tuanya di rumah, ia mengisi hari-harinya dengan membaca dan menghafal Al-Qur’an menggunakan mushaf braille khusus bagi tunanetra. Sejak kecil, ia sudah terbiasa menggunakan mushaf Al-Qur’an berhuruf braille untuk belajar membaca ayat-ayat suci.

Ketekunannya dalam belajar tidak hanya membuatnya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, tapi juga menghafalnya. Kedisiplinan, ketulusan, dan semangat yang ditunjukkannya menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya, bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berprestasi.

Pencapaian Abdu Samah dalam ajang MTQ Wilayah DKJB 2025 menjadi bukti nyata bahwa generasi penerus LDII Kabupaten Bekasi terus tumbuh dengan nilai-nilai religius, tangguh, dan berprestasi. Keikutsertaannya dalam kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen LDII dalam mendorong generusnya untuk berkontribusi positif dalam pembangunan moral dan spiritual bangsa, tanpa terkecuali, termasuk bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

Dengan prestasi ini, Abdu Samah tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas tentang pentingnya semangat, tekad, dan kerja keras dalam meraih mimpi. Ia adalah bukti nyata bahwa keterbatasan tidak membatasi kemampuan, melainkan justru menjadi kekuatan yang menggerakkan tekad untuk terus melangkah maju.